Terletak di daerah
dataran tinggi bagian utara Badung, Desa Pelaga memiliki potensi dalam bidang
pertanian dan juga peternakan. Bukian ialah salah satu dari sembilan banjar
yang ada di Desa Pelaga yang dijadikan pusat pembudidayaan tanaman asparagus
dan pare putih. Banyaknya jumlah petani asparagus dan pare putih di Bukian
serta lokasi yang mudah dijangkau menjadi alasan tempat ini dijadikan pusat
pembudidayaan yang juga akan mulai dikembangkan menjadi objek agro wisata.
Lokasi pembudidayaan
asparagus dan pare putih terletak kira-kira satu kilometer dari kantor Kepala
Desa Pelaga, Jl. Raya Puncak Mangu, ke arah timur atau lurus di pertigaan depan
kantor kepala desa jika ditempuh dari Petang. Asparagus dan pare putih
dibudidayakan karena memiliki nilai jual yang tinggi selain mempunyai peran
dalam mengatasi beberapa penyakit.
Disini, para pengunjung
baik para peneliti maupun pelajar dapat secara langsung mengamati bagaimana
tanaman asparagus dan pare putih dibudidayakan. Dengan demikian diharapkan
budidaya tanaman ini akan menambah pengetahuan mengenai fungsi dan nilai
asparagus dan pare putih. Sehingga tanaman ini akan mampu meningkatkan sumber
penghasilan warga setempat yang sebagian besar menekuni bidang pertanian atau
perkebunan. Berikut deskripsi singkat mengenai tanaman asparagus dan pare putih
:
1. Asparagus
Asparagus
menyimpan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Berikut manfaat kesehatan dari
asparagus :
Kaya nutrisi
Asparagus
mengandung banyak nutrisi, kaya serat, folat, vitamin A, C, E dan K, serta
chromium, dan mineral yang meningkatkan kemampuan insulin untuk mengangkut
glukosa dari aliran darah ke dalam sel.
Memiliki zat antikanker
Merupakan
sumber sangat kaya glutation, suatu senyawa detoksifikasi yang membantu memecah
karsinogen dan senyawa berbahaya lainnya seperti radikal bebas. Inilah sebabnya
mengapa konsumsi asparagus dapat membantu melindungi dan melawan bentuk-bentuk
kanker tertentu, seperti tulang, payudara, laring usus, dan kanker paru-paru.
Kaya antioksidan
Antioksidan
dalam asparagus menduduki peringkat teratas di antara buah-buahan dan sayuran
karena kemampuannya untuk menetralisir radikal bebas yang merusak sel. Ini,
menurut penelitian pendahuluan, dapat membantu memperlambat proses penuaan.
Memiliki sifat
antipenuaan
Karena
memiliki sifat anti penuaan, asparagus sering dijadikan menu vegetarian yang
lezat . Tak hanya itu, asparagus dapat membantu otak kita untuk memerangi
penurunan kognitif. Seperti sayuran hijau pada umumnya, asparagus mengandung
folat, yang bekerja dengan vitamin B12 yang biasa ditemukan pada ikan, daging
unggas, dan susu untuk membantu mencegah kerusakan kognitif. Dalam sebuah studi
dari Tufts University, orang dewasa dengan tingkat sehat folat dan B12
dilakukan uji kecepatan, hasilnya, mereka yang mengasup folat sehat dan B12
memiliki respon uji kecepatan lebih baik dan fleksibilitas mental yang baik.
Diuretik alami
Salah
satu manfaat lebih dari asparagus mengandung tingkat tinggi asparagin asam
amino, yang berfungsi sebagai diuretik alami. Meningkatkan buang air kecil
tidak hanya melepaskan cairan tetapi membantu membersihkan tubuh dari kelebihan
garam.
Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang menderita
edema (akumulasi cairan dalam jaringan tubuh) dan mereka yang memiliki tekanan
darah tinggi atau penyakit jantung. Namun, perlu Anda tahu, mengonsumsi
asparagus bisa menyebabkan bau urin yang kuat.
Demi mengasup manfaat asparagus secara maksimal, ada
tips memasak agar nutrisi dan antioksidan di dalamnya tidak hilang. Memasak
dengan cara dipanggang atau ditumis tanpa air bisa menjaga kandungan
antioksidan dalam asparagus. Dan nikmati asparagus tanpa garam, mentega atau
saus untuk mendapatkan hasil maksimal dari sifat diuretik. Sebab, garam dapat
menyebabkan retensi air pada beberapa orang.
2.
Pare
Putih
Rasa pare yang pahit seringkali dijadikan alasan
orang-orang menghindari sayur yang juga termasuk buah ini. Hanya segelintir
orang saja yang menyukainya. Hal ini dikarenakan rasanya yang pahit sulit
dihilangkan, meskipun sudah dicoba hilangkan dengan cara diremas dengan garam.
Pare banyak sekali jenisnya, mulai dari pare putih
atau pare Bodas, pare hijau atau pare kodok, dan juga pare ular atau pare
belut. Untuk jenis pare putih ini, rasanya cenderung tidak terlalu pahit jika
dibandingkan dengan pare hijau lainnya. Namun ketiga jenis pare ini tetap
memiliki khasiat yang serupa.
Dibalik rasanya yang pahit dan tampilannya yang
sedikit aneh, ternyata pare mampu mengobati diabetes. Tentu saja penyakit
diabetes yang masih dalam taraf ringan, dan si penderita belum tergantung
dengan suntikan insulin. Momordisin, sejenis glukosida yang terkandung dalam
pare mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu pankreas menghasilkan
insulin.
Selain itu, pare juga mengandung betakaroten dua
kali lebih besar dari brokoli. Sehingga mampu mencegah timbulnya penyakit
kanker dan mengurangi resiko terkena serangan jantung ataupun terinfeksi virus.
Pare juga digunakan sebagai obat gangguan pencernaan dan minuman penambah
semangat. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat
sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin,
penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan
pembasmi cacing usus. Bahkan pare telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul
sebagai obat herbal kencing manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar